Selasa, 28 Agustus 2012

Teknik Pengambilan Darah Pada Hewan



Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang terpenting dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak yaitu untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak tersebut. 

Pada dasarnya tekhnik pengambilan sampel darah pada berbagai jenis ternak hampir sama. Perbedaan yang mendasar hanya pada tempat pengambilan sampel darah dan ukuran jarum yang digunakan. Namun pada prosedur dan tehniknya hampir sama.

Posisi ternak yang akan diambil sampel darahnya harus dalam posisi yang nyaman dan kondisi ternak tenang. Selain akan mempermudah dalam pengambilan sampel darah, juga akan lebih meminimalisir rasa sakit pada ternak dan hal tersebut merupakan salah satu kaidah “animal welfare” atau yang biasa di sebut kesejahteraan hewan. Untuk sebagian ternak yang ukuran tubuhnya agak besar sehingga susah untuk diposisikan dalam posisi yang tepat, maka bisa digunakan penjepit atau kerangka. Namun untuk ternak yang ukuran tubuhnya kecil maka cukup dipegang oleh praktikan pada bagian tertentu.

Pertama-tama cari titik pada tubuh ternak yang banyak mempunyai pembuluh darah sehingga akan mempermudah dalam pengambilan darah. Bagian tersebut sebelumnya perlu dibersihkan dengan alkohol. Pembersihan tersebut berfungsi untuk menghindarkan dari adanya bakteri (sterilisasi). Selain untuk sterilisasi, pembersihan dengan alkohol dapat meminimalisir terjadinya infeksi pada ternak setelah dilakukan pengambilan sampel darah.
Jarum yang merupakan alat suntik yang digunakan dalam pengambilan sampel darah ini memepunyai bermacam-macam ukuran. Ukuran tersebut telah disesuaikan dengan tempat pengambilan sampel darah supaya jarum tersebut tepat sasaran dan tidak melukai bagian yang lain. Apabila jarum tersebut tidak sesuai dengan ukuran tempat pengambilan sampel darah, maka pengambilan sampel darah akan sulit dilakukan.

Alat suntik diposisikan secara tepat ketika pengambilan sampel darah. Bagian jarum yang runcing berada di bawah (posisi jarum menengadah ke atas) sehingga fungsinya berjalan dengan baik yaitu untuk menngambil darah supaya terhisap oleh tabung hisap. Selain itu, ujung jarum usahakan masuk atau tertutupi sehingga darah akan mudah masuk pada jarum tersebut. Alat suntik tersebut di suntikkan berlawanan arah dengan pembuluh darah dan di masukkan dengan lurus tidak keluar dari pembuluh darah.

Pada saat jarum suntik telah masuk ke dalam pembuluh darah ternak, di usahakan jangan menggerakan alat suntik karena bisa merobek pembuluh darah pada ternak dan dapat mengakibatkan pembengkakan pada bagian tersebut akibat pembuluh darahnya pecah. Apabila itu terjadi, maka dapat membahayakan ternak dan kesehatan ternak akan terganggu akibat rasa sakit yang ditimbulkan dari daerah yang membengkak tersebut.
Terdapat dua metode untuk mengambil sampel darah pada ternak yaitu dengan menggunakan vacuum tube dan dengan menggunakan suntikan.

Berikut adalah beberapa tempat pengambilan darah pada beberapa hewan.

A. Vena Jugularis; Pembuluh darah ini terletak pada bagian ventrolateral leher. Tempat ini biasanya dilakukan pada hewan sapi, kuda, domba, kambing dan babi

Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut :
*      Rambut di sekitar ventral leher dicukur bila perlu.
*      Pembuluh darah dibendung pada 1/3 distal leher.
*  Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas yang dibasahi alcohol, tujuannya adalah untuk desinfeksi.
*   Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300 ke arah atas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.
*    Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam pembuluh darah.
*  Untuk hewan babi ukuran kecil sampai dengan sedang, hewan di lebahkan dengan posisi tulang belakang dibawah, moncong babi di tekan secara perlahan sehingga lurus dengan tanah serta kedua kaki belakang ditarik perlahan ke arah belakang, dengan panduan kaki depan akan terlihat cekungan yang cukup dalam lalu dioleskan alcohol setelah itu jarum dimasukkan dengan sudut kemiringan 300 .
Gambar 1. Teknik pengambilan darah di vena jugularis pada sapi (Balai Besar Veteriner Maros, 2012)
Gambar 2. Teknik pengambilan darah di vena jugularis pada kambing (Balai Besar Veteriner  Maros, 2012)
Gambar 3. Teknik Pengambilan darah di Vena Jugularis Babi (Balai Besar Veteriner Maros, 2012)







B. Vena Cephalica Antibrachii Anterior ; Pembuluh darah ini terletak pada bagian distal anterior kaki depan. Ini bisa dilakukan pada hewan anjing, kucing, ruminansia kecil (domba dan kambing yang terukuran kecil, jika ternak tersebut direbahkan).

Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut:
*      Rambut di sekitar pembuluh darah dicukur bila perlu.
*      Pembuluh darah dibendung pada bagian siku.
*      Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas yang dibasahi alkohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.
*      Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300 ke arah atas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.
*      Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam pembuluh darah maka spuit ditarik sedikit dan dimasukkan se dengan arah pembuluh darah, untuk mengidentifikasi terisap atau tidaknya darah ada baiknya sebelum diberikan sedikit udara (dengan menarik sedikt spuit) sebelum menusuk.

Gambar 4. Teknik Pengambilan darah melalui Vena Cephalika Antibrachii Anterior (Balai Besar Veteriner Maros, 2012)




C. Vena Saphena Magna; Pembuluh darah ini terletak pada daerah lateral kaki belakang dan menyilang dengan arah cranioventral pada sekitar tendo achilles. Ini bisa dilakukan pada hewan anjing dan kucing.
Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut:
*      Rambut di sekitar pembuluh darah dicukur bila perlu.
*      Pembuluh darah dibendung pada bagian proksimal.
*      Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas yang dibasahi alkohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.
*      Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300 ke arah atas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.
*      Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam pembuluh darah maka spuit ditarik sedikit dan dimasukkan se dengan arah pembuluh darah, untuk mengidentifikasi terisap atau tidaknya darah ada baiknya sebelum diberikan sedikit udara (dengan menarik sedikt spuit) sebelum menusuk.


Gambar 5. Pengambilan darah melalui vena Saphena magna (Balai Besar Veteriner Maros, 2012)
D. Vena Femoralis; Pembuluh darah ini terletak pada daerah proksimomedial kaki belakang.
Pengambilan darah pada daerah ini cukup sulit. Lebih mudah dilakukan jika domba direbahkan.

Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut:
*      Rambut di sekitar pembuluh darah dicukur bila perlu.
*      Pembuluh darah dibendung pada bagian proksimal.
*      Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas yang dibasahi alkohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.
*      Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300C ke arah atas pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.
*      Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum masuk ke dalam pembuluh darah.


E. Vena Coccigea
Pembuluh darah ini terletak pada daerah ventral tulang ekor ke 2 atau 3, ini biasanya dilakukan pada ternak sapi di mana pada lokasi pengambilan darah di pembuluh darah Jugularis mengalami kesulitan misalnya terlalu tebalnya gelambir.

Prosedur pengambilan darah sebagai berikut :
*      Hewan sebaiknya di restrain dengan baik dengan mengunakan kandang jepit.
*      Angkat keatas ekor sapi keatas,
*      Lalu raba tulang ekor pertama (pada pangkal ekor) lalu kedua.
*      Oleskan alcohol 70% sebagai desinfektan.
*      Pada pada tengah tulang ekor terdapat celah, lalu jarum dimasukkan kedalamnya dan disusul dengan tabung venoject steril.


F. Vena Auricularis; Pengambilan darah ini biasanya dilakukan pada hewan yang memiliki pembuluh darah yang besar di telingga, biasanyay pada hewan kelinci dan babi.

Prosedur  Pengambilan Sampel Darah pada Kelinci
*      Siapkan kelinci pada kotak kekang
*      Praktikan menahan kepala kelinci
*      Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah dibasahi alkohol
*      Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena lateralis yang berada di atas telinga
*      Tampung darah menggunakan vacum tube sesuai dengan kebutuhan.
*      Vena pada daerah ini sangat tipis sehingga mudah terjadi hematom (pendarahan).



G. Vena Pectoralis; Pengambilan sampel darah pada ayam di lakukan pada vena pectoralis. Pembuluh darah ini terletak pada bagian bawah sayap ayam.
Prosedur Pengambilan Sampel Darah pada Ayam
*      Siapkanayam dalam posisi berbaring sambil dipegang
*      Praktikan menahan kepala ayam ke satu sisi  dan membuka sayap
*      Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah dibasahi alkohol
*      Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena pectoralis yang berada di  bawah sayap.
*      Sebaiknya pengambilan secara Intramuskular agar bila terjadi hematoma darah tidak keluar.
*      Tampung darah menggunakan vacum tube atau spuit sesuai kebutuhan

Gambar 6. Pengambilan darah melalui vena pectoralis pada ayam (Balai Besar Veteriner Maros, 2012).


Alat dan Bahan
a.    Alat
Alat  yang digunakan dalam praktikum tehnik pengambilan darah pada ternak yaitu satu set Blood Kit Sampling yang terdiri dari:
1.    Tabung Hisap (Vacum Tube)
  • Ø Tabung hisap yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya dibedakan menjadi tiga warna tutup tabung, yaitu:
    • Merah  : tanpa heparin (zat anti pembekuann darah)
    • Hijau    : dengan anti koagulan (heparin)
    • Ungu    : dengan anti koagulan EDTA (Ethylene Diamaine Tetraacetic Acid )
    • Ø Selain disesuaikan dengan kandungan anti koagulannya, yang harus diperhatikan adalah volume dari tabung tersebut. Biasanya ini disesuaikan dengan kebutuhan jumlah sampel darah yang diperlukan. Tabung ini terdiri dari beberapa ukuran yaitu 5 ml, 7 ml dan 9 ml. Tabung harus diisi sesuai dengan kapasitas volumenya.
    • Ø Harus diperhatikan pula mengenai tanggal kadaluarsa dari tabung yang terdapat pada label karena berpengaruh terhadap zat anti koagulan yang terkandung di dalam tabung.


2.    Jarum Hisap (Multi Drawing Needle)
  • Ø Jarum hisap tesedia dalam berbagai macam ukuran yang disesuaikan dengan jenis ternak yang akan diambil sampelnya, yaitu sebagai berikut:
    • No. 14, 16, 18  : untuk ternak sapi dan kerbau
    • No. 23 atau 25 : untuk ternak kelinci
    • No. 21              : untuk ternak ayam
    • No. 14 – 16      : untuk ternak domba atau kambing
3.    Standar Tube Holder
4.    Spuit ( 3 ml, 5 ml dan 10 ml).
  1. Cooler Box

Referensi :
1.    Alfinus; 2012; Laporan Apresiasi Keterampilan Laboratorium Medik dan Paramedic Veteriner Se Wilayah Kerja Balai besar Veteriner Maros.